Selasa, 02 April 2013

Cerpen_Daniar


Mirna sedang duduk didepan rumah nya sambil membaca novel.Mamahnya yang sedari tadi memperhatikan Mirna,langsung mengahampirinya.
    “Mirna,makan dulu yuk” ucap mamahnya dan duduk disamping Mirna.
    Mirna tidak mendengarkan ucapan mamahnya itu.Setelah dipanggil kembali,Mirna baru menjawab.
    “Kamu lagi melamun ya nak?”
    “Oh,emm nggak kok mah.Ini lagi baca novel” ucap Mirna membuka-buka novel agar mamahnya tidak curiga.
    “ Jangan bohong,masa tadi mamah pangil-pangil baru sekarang menjawabnya?”
    “Kan lagi serius mah bacanya”ucap Mirna sambil tersenyum.
    Mirna melanjutkan membacanya.Kadang mamahnya tidak mengerti apa yang terjadi pada anaknya itu.Sering kali Mirna terlihat sangat senang,tapi sering pula terlihat sangat sedih dan selalu menyendiri.Mamahnya pernah bertanya pada Mirna kenapa dia selalu menyendiri.Namun Mirna menjawab hanya karena sedang.Jawaban itu sering Mirna ucapkan ketika mamahnya bertanya.
    “Ya sudah,sekarang makan dulu yuk,mamah sudah masak sayur sop kesukaan kamu”
    “Oh iya mah”
    Mirna dan mamahnya pun masuk ke dalam rumah.Terlihat oleh mamahnya Mirna sangat lahap.Namun,mamahnya tahu kenapa Mirna sangat lahap makan.Dari pagi hingga sore ini,Mirna diam saja dirumah.Dia hanya melakukan hal-hal yang dia senangi untuk mengisi hari Minggunya.Ingin mamahnya itu menyuruhnya untuk membantu pekerjaan rumah,namun mamahnya mengerti kalau Mirna sangat lelah karena baru-baru ini terlihat dia sering mengerjakan tugas hingga larut malam.Jadi,mamahnya memberi waktu luang untuk beristirahat dan melakukan hobi-hobinya.
    Setelah terlihat Mirna sudah selesai makan,mamahnya duduk didepan Mirna.
    “Mirna,mamah mau tanya.Tapi jawab yang sejujurnya ya”.Mirna diam dan terlihat bingung.
    “Kenapa sekarang Mirna sering terlihat sedih dan menyendiri?Dulu ketika kamu SD tidak pernah mamah lihat kamu seperti sekarang.”
    Mirna diam dan menunduk.Lama kelamaan air matanya menetes.Mamahnya langsung memeluk Mirna.
    “Mah,Mirna sedih.Di sekolah Mirna sering sendiri.Gak ada yang mau berteman dengan Mirna.Mereka sering menjauhi Mirna.”
    Mirna terus menangis dipelukan mamahnya.Mamahnya kaget dan menangis mendengar cerita anaknya tersebut.
    “Sudah Mirna jangan nangis lagi.Mirna dengarkan mamah ya.Mungkin Mirna belum terbiasa dengan sekolah baru kamu.Kamu belum bisa beradaptasi dengan mereka.Kalau kamu mau tahu gimana caranya agar kamu mendapat banyak teman,mamah tahu kok?”ucap mamahnya sambil tersenyum menatap Mirna.Mirna pun langsung menghapus air matanya.
    “Gimana mah caranya?”
    “Mirna hanya perlu terus belajar dan terlihat kalau kamu itu pintar dikelas.Pasti teman-temanmu akan selalu bertanya dan mendekati Mirna.Tapi kamu jangan berfikir kalau hanya karena kamu pintar mereka jadi berteman dengan kamu lalu setelah itu mereka pergi.Mereka yang bertanya itu pasti akan menjadi temanmu.Kamu harus percaya ya”
    Mirna mengangguk dengan penuh yakin.Mirna yakin kalau apa yang dibicarakan mamahnya itu pasti berhasil.Dan ternyata setelah beberapa minggu disekolah,Mirna sekarang sudah mempunyai banyak teman.
    Mamahnya pun sangat senang melihat keadaan Mirna yang sekarang sudah selalu terlihat senang kembali.Mirna juga sering mengajak temannya ke rumah.Mamahnya sangat bangga dengan Mirna dan akan selalu ada disamping Mirna saat Mirna senang dan susah.

0 komentar:

Posting Komentar